Minggu, 05 April 2009

Kiriman 1Mutiara Amaly (Indonesia) menulispada 26 Maret 2009 jam 9:13
Ketenangan, Kedamaian, Dan Kebahagiaan Rumah Tangga

Mata
Tengoklah hati yang bersemayan dalam dada dengan cermat. Lihatlah warna dan bentuknya dengan teliti.

Seandainya kamu ingin mencintai atau memiliki hati seorang gadis, ibaratkanlah seperti menyunting sekuntum mawar merah. Kadangkala kamu mencium harum mawar tersebut tetapi kadangkala kamu terasa bisa duri mawar itu menusuk jari. ~~

Hati-hati dengan cinta, kerana cinta juga dapat membuat orang sihat menjadi sakit, orang gemuk menjadi kurus, orang normal menjadi gila, orang kaya menjadi miskin, raja menjadi budak, jika cintanya itu disambut oleh para pecinta palsu. Berkemungkinan apa yang kamu sayangi atau cintai tersimpan keburukan di dalamnya dan berkemungkinan apa yang kamu benci tersimpan kebaikan di dalamnya.~~

Kadangkala manusia sering melihat setitik noda
Walaupun kesucian lebih luas dari noda
Seperti sehelai kertas yang terdapat noktah hitam
Apa yang kita lihat hanyalah setitik hitam
Sedangkan keseluruhan putih kertas itu tidak kau gambarkan.


MALU
Lelaki sering diistilahkan sebagai kumbang, sedang wanita sebagai bunga. Lantaran kumbang suka kepada bunga, sebagaimana lelaki suka kepada wanita
.
Menginjak usia remaja keinginan lelaki kepada wanita mulai berputik. Wanita menjadi sasaran usikan lelaki, di sekolah, di jalan-jalan raya, di pasar, di perhentian bis dan dimanapun ada ruang dan peluang.

Dalam sebuah hadith Rasulullah s.a.w telah bersabda yang bermaksud;
“Terdapat 99 bagian tarikan pada wanita berbanding lelaki, lalu Allah kurniakan ke atas mereka sifa malu.” (Hadith riwayat Baihaqi).
Apa pun yang dilakukan wanita senantiasa mendapat perhatian lelaki.

Jika berbuat baik dikagumi, jika berbuat jahat diminati, jika memakai pakaian menutup aurat dilihat menawan, jika berpakaian seksi dilihat menggoda, bahkan hingga ditumbuk muka si lelaki selagi mata dapat melihat akan ia lihat wanita.

Allah mengurniakan sifat malu kepada wanita. Dengan sifat malu itu menjadikannya berfikir panjang sebelum melakukan tindakan apapun. JIka hendak berbuat jahat dia akan memikirkan kalau-kalau ada orang yang akan melihat, jika memamerkan aurat dia takut kalau orang mengganggunya dan jika hendak berjalan sendirian dia takut kalau ada orang mengusiknya. Hanya jika wanita masih utuh rasa malunya.

Maka ketika wanita tidak tahu malu, tidak akan memikirkan semua itu. Tak peduli apa kata orang, tak pedulikan oeang melihat, tidak masalah kalau orang mengganggu dan mengusik, bahkan merasa senang, asyik dan bahagia dalam keadaan itu. Karena sudah tidak punya rasa malu.

Dalam sebuah hadith riwayat Bukhari, Rasulullah s.a.w telah bersabda yang bermaksud;
“Jika engkau tidak malu, buatlah sesuka hatimu.” Hadis ini merupakan sindiran dalam larangan. Sifat malu itu adalah pokok akhlak mulia dan budi pekerti terpuji.

Wanita sanggup melakukan apa saja dosa dan maksiat lantaran sifat malu yang dikurniakan Allah sudah tidak berfungsi. Lihatlah melalui media cetak, media elektronik dan bahkan dihadapan mata kita sendiri berbagai ragam kemungkaran berlaku tidak terkecuali dilakukan oleh wanita.

Wanita yang bisa mengekalkan sifat malunya, tentulah akan berpakaian sopan, berakhlak mulia dan ketika itu mereka akan disegani oleh semua pihak. Dengan ini akan terhindarlah gejala buruk yang selalu menimpa kaum wanita.
Sesungguhnya setiap insan itu pasti melakukan kesalahan…dan sebaik-baik manusia yang melakukan kesalahan adalah mereka yang bertaubat.